1.1. Kertas penggambaran dalam urutan pemindaian dikumpulkan

1.2. Nomor kertas penggambaran diurutkan

1.3. Shoot / scene / cut penceritaan dikategorikan berdasarkan urutan

2.1. Kelengkapan pemindaian digital berupa perangkat keras komputer aplikasi pemindaian digital dan perangkat keras pemindaian digital disiapkan

2.2. Posisi penyangga kertas (packbar) terhadap perangkat keras pemindaian digital diperiksa

2.3. Kalibrasi kertas terhadap perangkat lunak pemindaian digital dilakukan

3.1. Kelengkapan pemindaian digital berupa perangkat keras komputer, aplikasi pemindaian digital dan perangat keras pemindaian digital disiapkan

3.2. Posisi penyangga kertas (packbar) terhadap perangkat keras pemindaian digital diperiksa

3.3. Kalibrasi kertas terhadap perangkat lunak pemindaian digital dilakukan

4.1. Pengelompokan data digital sesuai aturan penyimpanan data digital dilakukan

4.2. Pelaporan kerja terhadap data yang telah dipindai diorganisir

1.1. Skenario dan storyboard berdasarkan cut/scene/shoot disiapkan

1.2. Susunan perekaman dan pelaku perekaman berdasarkan cut/scene/shoot diidentifikasi

1.3. Jadwal perekaman dialog dibuat

2.1. Perekaman dialog dilakukan sesuai dengan cara yang telah ditetapkan ditempat perekaman

2.2. Hasil perekaman disimpan dalam format penyimpanan yang telah ditetapkan

2.3. Urutan penyimpanan disusun rapi sesuai standar pengorganisasian data perekaman

1.1. Objek digital non character dan alur pergerakan berdasarkan storyboard/ animatic diidentifikasi

1.2. Kontrol pergerakan dalam komponen/ objek/ model diujicoba

2.1. System kerja mekanika gerak digtal teridentifikasi

2.2. Proses pergerakan disimpan secara berkala (progressive file)

2.3. Preview gerak dilakukan sesuai dengan prosedur

1.1. Gambar utama (key drawing) disiapkan

1.2. Alur pergerakan dan jumlah penggambaran diidentifikasi

2.1. Gerakan dan ekspresi setiap benda/ karakter digambar secara sequensial sesuai storyboard

2.2. Gerakan setiap gambar sela dibuat selaras dengan gambar utama

3.1. Garis sketsa gambar utama (keyframe) dan sketsa gambar sela (inbetween) dibersihkan

3.2. Garis gambar utama (keyframe) dan gambar sela (inbetween) dipertegas (tracing)

1.1. Alur cerita dianalisa sesuai tuntutan skenario dan storyboard berdasarkan arahan sutradara

1.2. Urutan pengambaran dipilah berdasarkan scene/shot/cut

2.1. Aset gambar dan suara dalam format digital dikumpulkan

2.2. Aset gambar dan suara digital diurutkan sesuai cerita dalam aplikasi penyunting gambar digital

3.1. Timing yang diperlukan pada setiap adegan dan alur cerita keseluruhan ditentukan berdasarkan arahan sutradara

3.3. Audio dan visual disesuaikan sehingga memenuhi alur cerita yang diperlukan

3.2. Urutan gambar dan urutan suara/ dialog ditempatkan sesuai storyboard

1.1. Pola gerakan objek teridentifikasi

1.2. Mekanika gerak objek terhadap desain objek teridentifikasi

2.1. Struktur mekanika sesuai proporsi objek 3 dimensi teridentifikasi

2.2. Struktur mekanika sesuai topology objek 3 dimensi teridentifikasi

3.1. Penempatan kontroler disesuaikan dengan fungsi mekanika gerak

3.2. Identifikasi pengaruh sambungan permukaan (skinning) terhadap mekanika gerak digital (rigging) terevaluasi secara berkala

3.3. Hasil evaluasi digunakan untuk perbaikan/ penyempurnaan terhadap struktur topologi model 3 dimensi

1.2. Sifat dan kekhasan karakter dianalisa

1.1. Skenario, layout dan karakter desain teridentifikasi

2.2. Gerakan utama (key) setiap karakter digambar

2.1. Gerakan dan ekspresi setiap karakter diidentifikasi berdasarkan sifat dan kehasan karakter, arahan sutradara dan storyboard

3.1. Akting setiap karakter dengan memberikan emosi dan ekspresi termasuk dialog tergambarkan

3.2. Gambar setiap gerakan dibuat berdasarkan terapan prinsip animasi

3.3. Gerakan setiap karakter diselaraskan pada setiap cut sesai dengan layout yang telh disediakan

3.4. Tahap kerja disesuaikan standard prosedur kerja

1.1. Cerita, storyboard dan karakter desain teridentifikasi

1.2. Rencana gerak berdasarkan cerita dan storyboard teridentifikasi

2.1. System kerja mekanika gerak digital teridentifikasi

2.2. Terapan kontrol mekanika gerak teridentifikasi

3.1. Terapan prinsip dasar animasi dilakukan pada cut/scene/shoot sesuai cerita dan storyboard

3.2. Akting setiap karakter dengan memberikan emosi dan ekspresi termasuk dialog tervisualkan secara digital

3.3. Tahapan kerja disesuaikan standard prosedur kerja

1.2. Rencana gerak berdasarkan cerita dan storyboard teridentifikasi

1.1. Cerita, storyboard dan karakter desain teridentifikasi

2.1. System kerja mekanika gerak digital teridentifikasi

2.2. Terapan kontrol mekanika gerak teridentifikasi

3.1. Terapan prinsip dasar animasi dilakukan pada cut / scene / shoot sesuai cerita dan storyboard

3.2. Akting setiap karakter dengan memberikan emosi dan ekspresi termasuk dialog tervisualkan secara digital

3.3. Tahapan kerja disesuaikan standard prosedur kerja

1.1. Element simulasi dinamis objek digital yang terinformasikan dalam cerita (skenario) dan Storyboard diidentifikasi

1.2. Penerapan simulasi dinamis objek digital dalam cerita (skenario) dan Storyboard dianalisa

2.1. Program Aplikasi yang tersedia dipilih dengan tuntutan teknikal dalam penceritaan

2.2. Metode pendekatan terhadap solusi secara teknikal pada setiap cut/scene/shoot dianalisa

2.3. Melakukan pengerjaan aspek tehnikal didasari arahan teknikal director dan director sesuai cut/scene/shoot

3.1. Terapan sambungan permukaan (skinning) dalam software 3 Dimensi disesuaikan dengan standard prosedur kerja

3.2. Pengaruh sambungan permukaan (skinning) terhadap mekanika gerak digital (rigging) dievaluasi secara berkala

3.3. Hasil evaluasi digunakan untuk perbaikan/ penyempurnaan terhadap struktur topologi model 3 dimensi

1.2. Urutan pengambaran berdasarkan scene/shot/cut dikelompokan

1.1. Alur cerita dianalisa sesuai tuntutan skenario, storyboard dan animatic berdasarkan arahan sutradara

2.1. Aset gambar dan suara dalam format digital dikumpulkan

2.2. Aset gambar dan suara digital sesuai urutan penceritaan dalam aplikasi penyunting gambar digital diorganisir

3.1. Timing yang diperlukan pada setiap adegan dan alur cerita keseluruhan ditentukan berdasarkan arahan sutradara

3.2. Penempatan urutan gambar disesuaikan dengan storyboard dan animatic

3.3. Urutan suara (dialog) sesuai deskripsi storyboard dan animatic dimasukan pada timeline editing

3.4. Audio dan Visual disesuaikan sehingga memenuhi kesesuaian alur cerita

4.1. Kualitas akhir dalam format digital diidentifikasikan

4.2. Pemilihan media digital sebagai output terakhir dalam pengerjaan ditentukan sesuai pipeline kerja produksi

1.1. Struktur dan alur penceritaan yang terbagi atas cut/scene/shoot diidentifikasikan

1.2. Element visual cut/scene/shoot yang menjadi panel gambar dapat dibuat

2.1. Shot direction yang meliputi deksripsi acuan kamera, perpindahan gambar, perspektif, panduan gerak dan durasi diidetifikasikan dalam pengambaran

2.2. Standard pengambaran panel dibuat berdasarkan standar prosedur kerja

1.1. Sudut padang dan pergerakan kamera dalam storyboard diidentifikasi

1.2. Jenis lensa dalam storyboard dianalisa

2.1. Penempatan sudut pandang dalam bidang digital diidentifikasi sesuai acuan storyboard

2.2. Pergerakan kamera dilakukan sesuai kualifikasi emosi cerita

1.1. Rancangan gerak dari gambar storyboard dipersiapkan

1.2. Koreografi gerak dari skenario, storyboard serta karakter desain diidentifikasi

2.2. Visi misi sutradara dalam koreografi gerak dikoordinasikan dengan team produksi

2.1. Prinsip dasar gerak yang benar, kualitas pergerakan secara umum diidentifikasi kepada team produksi

1.2. Pencitraan visual mampu dikembangkan secara kreatif

1.1. Pencitraan visual dari skenario, pemilihan sudut pandang gambar, cahaya dan adegan secara keseluruhan diidentifikasi

2.3. Komunikasi antar team dikoordinasikan secara jelas

2.1. Pengarahan kerja, kualitas kerja dan artistik visual pada setiap team direncanakan

2.2. Proses kerja kreatif, teknikal dan artistik dapat diarahkan

3.1. Proses penentuan hasil akhir berupa penggabungan audio visual dikoordinasikan bersama team pengawas bidang produksi

3.2. Koordinasi antar perancang visual akhir dan perancang audio akhir direncanakan